Senin, Desember 31, 2007

Komunitas Online - Cari Tahu Aktifitas Rekan Anda


Sumber : CHIP 12/2007

Seberapa Besar rasa ingin tahu para peselancar internet ? FriendFeed mencoba menyalurkan keinginan tersebut. Mereka menawarkan Layanan kepada pengguna yang terdaftar untuk mengetahui apa yang dibaca, didengar, ataupun dilihat oleh rekannya.

Demikian penjelasan pendiri FriendFeed, Bret Taylor. Untuk dapat menggunakan layanan ini, pengguna harus meng-install plugin Firefox "Bookmarklet". Nantinya, layanan ini akan mengikuti aktifitas surfing seperti menyimpan video pada YouTube kemudian menginformasikannya kepada pengguna. FriendFeed total mendukung 23 layanan internet.
Komentar Tinular Walks :
Hmm, denger2 bukannya ada Undang-undang mengenai hak kerahasiaan pribadi di dunia Internasional ? Google dulu pernah bermasalah dengan hal ini ketika Gmail disertakan iklan didalamnya sesuai dengan isi email.
Dengan adanya Friend Feed bukankah juga sedikit nyerempet mengenai hal tersebut ? (Hak Kerahasiaan Pribadi )

Livejournal - Pemilik Baru untuk Komunitas Baru


Sumber : CHIP 12/2007


Bukan klub sepak bola Premier League di Inggris saja yang diincar para pebisnis dari Rusia. Website blogging dan social networking yang naik daun dalam beberapa tahun ini juga semakin diminati dan dianggap sebagai lahan bisnis baru yang potensial.

Berita terakhir datang dari website social networking LiveJournal yang baru saja dibeli oleh perusahaan media online Rusia, SUP dari Six Apart sebagai pemilik sebelumnya. Selanjutnya SUP akan membentuk dewan penasehat yang salah satunya beranggotakan Brad Fitzpatrick, sang pendiri LiveJournal yang kini bekerja di Google.

Setelah AS, pengguna terbanyak LiveJournal berasal dari Rusia (sekitar 28% dari pengguna total). Fenomena peningkatan minat pengguna asal Rusia untuk berpartisipasi dalam pergaulan virtual ini tampaknya menjadi alasan utama SUP untuk melakukan pengambilalihan website tersebut.

Meskipun tidak disebutkan seberapa besar nilai transaksinya, harga website sekelas LiveJournal diperkirakan mencapai ratusan juta dollar. Melambungnya harga jual website social networking juga dipicu oleh pembelian website sejenis, Myspace (http://www.myspace.com/), oleh News Corporation seharga 580 juta dollar.

Dua perusahaan raksasa yaitu Microsoft dan Google bahkan dikabarkan bersaing memperebutkan saham website social networking lainnya yang juga populer yakni Facebook (http://www.facebook.com/).

Betavoltaik - Baterai Nuklir


Sumber : CHIP 12/2007

Sebuah berita beredar luas di seluruh dunia. Dikabarkan bahwa para peneliti dari US Air Force Research Laboratory telah mengembangkan sebuah baterai Betavoltaik yang dapat "menghidupi"
sebuah notebook selama 30 tahun. Menurut berbagai media, baterai ini bakal diproduksi massal 3 tahun lagi.

Memang, Betavoltaik ini sebenarnya ada. teknologi ini mengandalkan bahan radioaktif Isotop sebagai sumber energi. Radioaktif ini memancarkan partikel Beta saat terjadi peluruhan yang kemudian
ditangkap oleh lapisan semikonduktor di sekitarnya dan diubah menjadi listrik. Cara kerja ini sama dengan sollar collector. Hanya saja, teknik ini menggunakan Photon untuk menghasilkan energi.

Betavoltaik sebenarnya sudah dikenal sejak 50 tahun yang lalu sebagai "Direct Energy Convertion" (DEC). Teknologi baterai baru yang ada dibaliknya diharapkan bakal membuat revolusi dalam dunia
komputer. Namun, website dari US Air Force Research Laboratory tidak memberikan informasi apa-apa mengenai teknologi ini.

Boleh jadi, kabar ini hanyalah rumor. Pada kenyataannya, simpanan energi dalam Betavoltaik tidaklah besar dan untuk menghasilkan Isotop membutuhkan biaya yang sangat besar. jadi, teknologi ini hanya untuk aplikasi khusus, seperti alat bantu pacu jantung.

Komentar Tinular Walks :

Wah untunglah blom beredar luas..... :- jangan2 kalo beredar luas, suatu saat bisa dimanfaatkan teroris buat bikin bom Nuklir mini nih, yang bisa masuk saku baju :-D hiii syeremmm..

Sabtu, Desember 22, 2007

PESTA ANIMASI URBAN 2008






Penyelenggaraan Urbanimation yang tadinya akan digelar bulan Oktober lalu, karena satu dan lain hal baru akan dilaksanakan (sesuai janji panitia) pada tanggal 14-20 Januari 2008.

Beragam acara bakal meramaikan Pesta Animasi Indonesia ini, seperti pemutaran film-film animasi produksi animator dalam dan luar negeri, seminar/ diskusi dengan pembicara lokal maupun internasional, serta kompetisi film animasi karya animator dalam negeri.

Ada juga event National Animation Industry Education & Recruitment Day. Tempat kegiatan akan berpusat di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat - yang akan terpecah di tiga tempat, yaitu Teater Kecil, Kineforum, dan Galeri Cipta 2.

Sosok Pengusaha, Elang : Mana Rumah untuk Si Miskin ?

Sumber : Harian Umum KOMPAS 17 Desember 2007 Rubrik Bisnis dan Keuangan
Oleh STEFANUS OSA TRIYATNA

Elang : Mana Rumah untuk Si Miskin ?

Keserakahan sebagian besar pemilik modal di negeri ini sudah tidak terbendung lagi. Rumah untuk si miskin diujung perbukitan yang jauh dari keramaian kota, bahkan boleh dibilang rumah terpencil, yang kini mendapat subsidi pemerintah pun sangat diminati konglomerat. Alasannya hanya satu kata, "investasi" masa depan.

Padahal, kalau dipikir-pikir, tidak mungkinlah seorang berpenghasilan besar yang biasa harta bakal melirik rumah mungil di pedesaan terpencil.

"Kalau keserakahan terus yang terjadi di negeri ini, kapan jutaan orang miskin bakal
memiliki rumah?" tanya Elang Gumilang (22), peraih penghargaan Wirausaha Muda Mandiri (WMM) terbaik 2007, yang diselenggarakan Bank Mandiri.

Kegelisahan itu diungkapkan Elang di sepanjang perjalanan dari kampusnya, Institut Pertanian Bogor (IPB), menuju proyek rumah sederhana sehat (RSH) di Ciampea, Kabupaten Bogor, Jum'at(14/12) sore.

Elang adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan H Enceh dan Hj Priyanti. Tubuh kecil lelaki kelahiran Bogor, 6 April 1985 itu terlihat energik mengamati struktur bangunan rumah-rumah mungilnya.

Bukan hanya gerak tubuhnya yang lincah, cara bercakap Elang pun sangat cepat. Di tengah hujan lebat, Elang mengisahkan berbagai perjalanan jatuh bangun kehidupannya merintis usaha properti kecil-kecilan ini.

"Ini usaha kecil-kecilan karena sebetulnya saya memiliki impian besar, bagaimana orang-orang muda seperti saya ini bangkit bersama membangun negeri ini," ujar Elang.

Bagaikan burung

Semangat entrepeneurship atau kewirausahaan seakan tercermin dari perjalanan hidup Elang. Bagaikan burung yang selalu ingin terbang mengepakkan sayapnya setinggi mungkin, Elang tak pernah melupakan untuk melihat Bumi.

Bagi Elang, seluruh perjalanan hidupnya yang dibilang sukses meniti karier saat masa studinya yang hampir rampung di Fakultas Ekonomi Manajemen IPB hanyalah kebetulan belaka.

Semangat kewirausahaan itu ternyata sudah dimulai sejak masa sekolah menengah umum (SMU). Tahun 2000, sambil menikmati masa-masa indah sekolahnya, Elang sudah berpikir untuk bisa memiliki uang dari hasil jerih payahnya sendiri.

Diam-diam Elang berkeliling menjadi penjaja kue donat dan roti. Lumayan juga, setiap hari dia bisa mengantongi setidaknya Rp. 50.000.

Setiap hari 10 boks donat, masing-masing berisi 12 buah, dan beberapa roti dibawa ke sekolah untuk ditawarkan ke teman-temannya. Namun, kegiatan iseng-iseng itu tanpa disangka akhirnya ketahuan orangtuanya. Kemarahan orangtuanya tidak membuat Elang berkecil hati. Semangat kewirausahaan itu seakan mendesak untuk terus direalisasikan.

Secara kebetulan, begitulah Elang berulang kali menyebut perjalanan hidupnya, prestasinya yang gemilang membuat kemenangan-kemenangan diraih.

Kemenangan yang diraih Elang, antara lain, juara pidato bahasa Sunda se-Kota Bogor tahun 2000, juara harapan pertama Lomba Cepat Tepat Sri Baduga se-Jawa Barat, dan kemenangan yang tak pernah dilupakannya adalah juara Java Economics FEM IPB se-Jawa 2003.

Lumayan juga semua kemenangan ini karena setiap kemenangan selalu bernilai rupiah yang cukup membuatnya semangat. Elang pun menjadikan uang itu sebagai modal untuk kuliah.

Bahkan, sebagian uang itu digunakan Elang untuk modal berjualan sepatu. Namun, usaha ini hampir membuatnya habis-habisan karena dia hampir saja tertipu jutaan rupiah.

Semakin dewasa bertumbuh, Elang semakin mengubah arah tujuannya. Di masa-masa kuliah, Elang bukan hanya berpikir bagaimana bisa menghidupi dirinya sendiri, tetapi mulai mengajak rekan-rekan sekampusnya untuk sama-sama merebut kesuksesan.

Sekali lagi, menurut Elang, semua ini serba kebetulan. Alhasil, gagasan-gagasan kewirausahaannya pun mudah diterima rekan-rekan sekampusnya. Selain bisnis properti kecil-kecilan, mulailah dia merintis usaha kursus bahasa Inggris di lingkungan sekitar kampus IPB.

Elang pun tanpa sungkan mengisahkan dirinya pernah menjadi pemasok lampu di kampusnya. Modalnya cuma daftar harga yang diperoleh dari salah satu pabrik lampu terkenal.

Kerja dengan otot mungkin lebih banyak digunakan daripada dengan otak. Begitulah Elang ketika mengisahkan masa-masa kuliahnya yang sebagian digunakan untuk berjualan minyak goreng. Puluhan jeriken dicuci bersih, diisi minyak goreng curah, lalu dikirim ke Pasar Anyar dan Cimanggu, Bogor.

"Tapi bagi saya, yang paling unik tetaplah merintis pembangunan rumah untuk rakyat miskin," tegas Elang.

Awalnya diremehkan

Deretan rumah mungil yang didirikannya bersama lima temannya itu sebenarnya diperuntukkan bagi keluarga-keluarga miskin, terutama warga di sekitar perkampungan itu.

Subsidi dari Kementrian Negara Perumahan Rakyat membuat rumah seluas 22 meter yang berdiri di atas lahan 60 meter persegi dapat ditawarkan cuma Rp 25 juta dan Rp 37 juta per setiap unit.

"Murah banget, tetapi lucunya orang-orang kota juga sangat berminat terhadap rumah-rumah ini, bahkan tahap awal pembangunan 45 rumah sudah habis terjual," ujar Elang.

Susahnya berurusan dengan bank dirasakan pula oleh Elang. Sebagai mahasiswa biasa, perbankan tampaknya enggan memberikan bantuan modal. Padahal, prospek usahanya diyakini sangat jelas, rumah selalu saja ada permintaannya.

"Itulah nasib orang muda. Mereka sulit diberi kesempatan untuk merintis sesuatu yang dinilai mulia. Orang bank bilang, lebih baik kami kasih modal ke tukang gorengan daripada ke mahasiswa," kata Elang, menirukan ucapan seorang staf sebuah bank.

Tak ada rotan, akarpun jadi. Tanpa kenal menyerah, akhirnya Elang mengajak patungan teman-temannya. hasilnya, dengan modal Rp 340 juta, mereka merintis pembangunan rumah sehat sederhana.

Sekali lagi, rumah-rumah yang dibangunnya itu mendapat dukungan subsidi dari pemerintah karena fokus perhatiannya adalah untuk si miskin berpenghasilan rendah.

"Kita bisa menjadi pengusaha sejati kalau bisa dipercaya oleh rekan terdekat kita. Karena itu, tanpa bantuan perbankan, usahanya mulai beralih menjadi semacam perusahaan terbuka. Modalnya, ya siapa yang mau ikutan patungan, ya silahkan saja. Keuntungannya pasti bisa dibicarakan," ujar Elang.

Dari penjualan rumah yang sedikit demi sedikit itu, modalnya diputar kembali untuk membebaskan lahan di sekitarnya. Rumah bercat kuning pun satu demi satu mulai berdiri. Belakangan ini Elang justru dijuluki "Juragan RSS" ala Bogor oleh penduduk setempat.

Menurut Elang, andaikan semua orang muda mau bergerak memikirkan kebutuhan masyarakat miskin, tentu di negeri ini akan banyak tumbuh wirausaha muda. Yang pasti, lapangan pekerjaan pun akan semakin terbuka lebar.

Siapa yang akan peduli lagi?

Komentar Warta Tinular
Elang Gumilang merupakan contoh generasi muda yang tidak pantang menyerah dan tidak mudah mengeluh. Selain menjadikan proyek rumah murah sebagai bisnisnya, dia juga secara tidak langsung ikut membantu kepemilikian rumah bagi warga kurang mampu.

Bandingkan dengan kebanyakan lulusan Perguruan Tinggi Negeri, Swasta maupun para Akademia yang saat ini mengeluhkan sekaligus mengkambinghitamkan kurangnya lapangan kerja ;-)

Sangat banyak sekali para lulusan Perguruan Tinggi yang secara teknis hanya pandai dalam teori namun NOL BESAR dalam praktiknya, Dunia Kerja sendiripun banyak yang mengeluhkan para tenaga kerja mereka yang baru saja lulus Perguruan Tinggi kebanyakan tidak siap pakai.

Sudah saatnya para generasi muda bangkit, berusaha mandiri dan tidak tergantung lapangan kerja yang ada. Bukankah para pemilik-pemilik perusahaan yang mapan itu saat ini, dulunya juga memulai dari bawah ?

Bagaimana ada lapangan kerja kalau tidak ada seorangpun yang berinisiatif berwirausaha.

Elang Gumilang merupakan salah satu contoh Entrepreneur muda yang sukses berjalan dari bawah. Saya yakin di Indonesia ini masih banyak Elang Gumilang lainnya walaupun tidak terekspos oleh media.

So ? bagaimana generasi muda ? Mari Berwirausaha !! :-D

Selasa, Desember 18, 2007

Film Indie Representasi Masa Depan

Sumber : Harian Umum KOMPAS 17 Desember 2007 Halaman K

Sulit Ditemukan Tema-tema Politik

Film-film indie yang diproduksi oleh generasi muda saat ini merupakan representasi
film-film Indonesia masa depan. Ide-ide baru yang keluar dari tema-tema mainstream dari film yang diputar di bioskop saat ini akan semakin memperkaya film Indonesia.

Dalam media briefing "LA Lights Indie Movie Roadshow" di Yogyakarta, Minggu (16/12), sutradara Enison Sinaro mengungkapkan film-film indie yang ada merupakan wajah film Indonesia kedepan. "Film-film indie yang dihasilkan saat ini dapat menjadi tolok ukur film-film mendatang." kata sutradara Long Road to Heaven.

Masa depan perfilman dapat dilihat dari beragamnya tema yang diusung oleh sineas-sineas muda film indie. Spirit kebebasan tanpa intervensi dari pihak luar yang diusung film indie akan menjadi fondasi yang kokoh ketika para sineas memasuki dunia industri perfilman. Sebab, dalam dunia industri, sebuah film tidak hanya menjadi media ekxpresi idealisme sineas belaka, tetapi harus juga mengakomodasi berbagai kepentingan kapital didalamnya.

Salah satu juri LA Lights Indie Movie, John De Rantau, menambahkan pertumbuhan film nasional tidak akan ada artinya tanpa perkembangan film-film independen. "Film independen mengusung gaya bahasa baru, menawarkan tema yang unik dan berbeda dari tema mainstream yang sudah ada sebagai suatu bentuk perlawanan baru," tutur sutradara Denias, Senandung di Atas Awan itu.

Dalam kompetisi LA Lights Indie Movie, misalnya, terlihat keberagaman tema menjadi kekuatan dari delapan film indie yang dipilih oleh dewan Juri. Tema pubertas, kelompok independen, dan dunia fans dieksplorasi menjadi film-film yang mampu mengangkat berbagai realita secara mendalam.

"Kecenderungannya, tema-tema itu diangkat dari simpati terhadap apa yang dialami orang-orang terdekat disekitar," ujar Enison.

Kedelapan film, masing-masing Dami bukan Dummy, Naughty Matahari, Mata Sinar, Sombo, 1000 Shura, Anak-anak itu Terlahir dari Doa, Jalan Kan Kuseberangi, dan Cinta dalam Sepotong Es Krim mereprentasikan berbagai hal, seperti multikulturalisme, fobia, bahkan moralitas yang selama ini sering luput dari film nasional.

WARNA

Ide-ide baru diharapkan mampu memberi warna bagi perfilman nasional yang saat ini hanya didominasi tema-tema percintaan remaja maupun horor semata.

"Film Indonesia saat ini masih kurang banyak. Dibutuhkan film-film dengan tema yang tidak umum, tema-tema yang lebih aneh dari sekedar cinta-cintaan saja," ucap penulis naskah Naughty Matahari, Yuliasri.

Warga Bandung ini mencontohkan, masih sulit menemukan film-film bertema politik atau
dokumenter di bioskop-bioskop Indonesia.


Komentar warta tinular :

Sudah tidak sabar rasanya melihat generasi-generasi muda yang kreatif ini masuk industri perfilman. Jadi ingin lihat gimana "Kerajaan" film dan sinetron yang merajai industri perfilman saat ini yang mengandalkan tema kekerasan, daya khayal tingkat tinggi, percintaan, plagiat, dan horor dangkal semata, kerepotan menghadapi generasi baru perfilman ini. Bisa jadi suatu saat, kebanyakan film dan sinetron-sinetron yang ada saat ini hanya akan jadi sejarah "kelam" masa lalu perfilman di Indonesia :-D

Sebaliknya, generasi-generasi baru ini, yang mempunyai ide lebih, berbeda, dan segar
tentunya akan menghasilkan karya yang lebih bermutu, menarik dan lebih mendidik dimasa yang akan datang.

http://my-indonesia.info - Situs web 17,5 Milyar ?

Sumber : Harian Umum KOMPAS 17 Desember 2007 Rubrik TEROPONG


Kita semua berlomba untuk mengembangkan situs web, memanfaatkan jaringan internet untuk berbagai keperluan. Dari institusi pemerintahan sampai individu, situs web menjadi dunia tersendiri untuk memperluas berbagai kepentingan secara virtual.

Yang menarik dari pengembangan web adalah biaya ekonominya yang tidak memiliki standar patokan tertentu, berbeda dengan dunia nyata yang semuanya memiliki harga yang pasti. Di jaringan internet, standar harga yang diberlakukan adalah dari nol rupiah sampai tidak terhingga.

Karena itu, ketika terungkap Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mengeluarkan biaya
Rp 17,5 miliar untuk membangun situsnya, kita pun "melongo" melihat angka tersebut.
Jumlah ini antara lain untuk pengembangan situs Rp 2 miliar tahun 2006, kemudian
Rp 5,5 miliar tahun 2007, dan tahun 2008 dipersiapkan Rp 10 miliar.

Semua anggaran ini diambil dari APBN. Persoalannya, karena dana ini diambil dari APBN, besaran biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan situs web perlu dipertanyakan. Walaupun tidak ada patokan pasti berapa besar biaya sebuah situs web, karena menyangkut penggunaan uang rakyat, situs yang dikembangkan di my-indonesia.info itu harus jelas pemakaiannya.

Kita pun penasaran apa yang menyebabkan situs ini menjadi mahal, lebih mahal ketimbang punya Presiden RI di www.presidensby.info yang biaya pembuatannya diperkirakan mencapai Rp 84 juta. Apakah teknologi yang digunakannya sangat canggih, misalnya memiliki sistem anti-hacking dan cracking yang terbaik di dunia?

Kita mendukung berbagai upaya mempromosikan Indonesia agar wisatawan mancanegara datang, belanja, dan menginap di Tanah Air kita yang indah ini. Tapi, rasanya pengeluaran sebesar Rp 17,5 miliar ini tidak sepadan dengan upaya untuk mendatangkan wisatawan dengan menjaring di situs web.

Kenapa ? karena situs web Rp 17,5 miliar ini minim isinya, dan tidak interaktif memudahkan wisatawan untuk melancong ke Indonesia. Ketika kita ingin berkunjung ke suatu negara, ada dua hal penting yang kita ingin segera tahu, berapa harga kamar hotel berbintang dan jadwal penerbangan yang tersedia.

Sayangnya, informasi ini tidak tersedia di situs Rp 17,5 miliar tersebut. Tidak heran, banyak orang yang mempertanyakan dengan biaya sebesar itu, yang berasal dari uang rakyat, berapa besar sebenarnya penghasilan yang bisa didapat dari mendatangkan wisatawan ke negeri tercinta ini.

Komentar warta tinular :

Hmm... saya termasuk yang bertanya-tanya, digunakan untuk apa
saja uang sebesar itu ? Rp 17,5 miliar untuk membangun sebuah situs pariwisata.

Apa untuk membiayai tim ekspedisi ke tiap daerah di Indonesia + hunting foto + informasi hotel, transportasi, makan & minum, serta yang berkaitan dengan pariwisata di masing-masing daerah tersebut ?

Setelah saya melihat, rasanya kok ya memang masih minim dan ga sebanding dengan biaya yang sudah dikeluarkan (Saya orang Desain Komunikasi Visual + Hardware Freaks/Techie, so ngertilah dikit2 mengenai hal semacam ini).

Jumat, Desember 14, 2007

Jangan Mudah Tergiur Investasi

Harian Umum KOMPAS 11 Desember 2007

Jangan Mudah Tergiur Investasi
Penyebaran Melalui Sistem Pemasaran Bertingkat

SEMARANG, KOMPAS - Masyarakat diminta untuk tak mudah tergiur dengan berbagai investasi yang menawarkan keuntungan jauh lebih tinggi dari tingkat suku bunga bank. Ini disebabkan, penipuan berkedok investasi yang terkadang lintas daerah juga terus merebak di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.

Soal ini mengemuka dalam seminar "Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum dalam Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi", Senin (10/12), di Semarang. Seminar ini menampilkan pembicara dari Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Pengelolaan Investasi.

Kepala Biro Hukum Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Departemen Perdagangan Pater Y Angwarmasse mengatakan perkembangan penipuan berkedok investasi membuat otorita berkompeten bergabung untuk mengantisipasi hal ini dan melibatkan
Bank Indonesia pihak-pihak terkait.

Hanya saja, satuan tugas ini masih terpusat di Jakarta dan baru akan turun ke daerah bila ada pengaduan dari masyarakat. Dia Mengaku belum ada rencana untuk membentuk satuan tugas di tingkat Provinsi.

Kepala Biro Pengelolaan Investasi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Djoko Hendratto mengakui, dalam pengawasan penyalahgunaan penghimpunan dana masyarakat, tak bisa bersifat sentralistik. Oleh karena itu, dia meminta berbagai asosiasi turut membantu. Selain itu, kepolisian dan Bank Indonesia di tingkat daerah juga harus turut mengawasi.

TEMPAT MEWAH

Menurut Penyidik Madya Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Ajun Komisaris Besar CH Patoppoi, perusahaan investasi ilegal cenderung menyebarluaskan program investasinya melalui sistem pemasaran bertingkat dan menjanjikan keuntungan tak wajar. Mereka juga kerap menyelenggarakan acara promosi di tempat mewah.

Dalam Penanganan, Patoppoi menyesalkan adanya hambatan, seperti masyarakat cenderung baru melapor bila sudah dirugikan atau pembayaran keuntungan macet. Dia juga menghimbau masyarakat untuk melaporkan penawaran produk investasi tidak legal atau
mencurigakan.

Lowongan Kerja Berkedok Gaji dan Komisi Besar

BERIKUT INI ADALAH SALAH SATU SURAT PEMBACA DI HARIAN KOMPAS 11 DESEMBER 2007 TENTANG IKLAN LOWONGAN KERJA DATA ENTRY YANG SEDANG MARAK :

Lowongan Kerja Berkedok Gaji dan Komisi Besar

Hati-hati terhadap lowongan kerja data entry dari PT GFB yang ada dalam iklan baris di media cetak. Iklan yang dimuat setiap hari sejak sekitar September 2007 dan sampai saya menulis surat ini 15 November 2007, iklan itu masih ada. Ada lebih dari satu iklan lowongan data entry setiap hari dengan nomor kontak dan besaran
gaji berbeda-beda, tapi ternyata pemasang adalah perusahaan pialang berjangka yang sama.

Saya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang melamar untuk posisi data entry paruh waktu di perusahaan tersebut dengan harapan memperoleh penghasilan tambahan. Namun, yang didapat hanya kerugian waktu, tenaga dan biaya transpor.
Saya mengikuti pelatihan bersama para pelamar lain selama tiga hari tentang investasi berjangka, keuntungan, dan melakukan simulasi transaksi indeks.

Setelah pelatihan selesai posisi yang ditawarkan ternyata adalah business executive untuk mencari minimal satu account/nasabah, dengan minimum investasi sekian puluh ribu dollar AS dan dengan iming-iming gaji dan komisi besar. Posisi data entry yang ditawarkan di awal hanya sebagai kedok belaka.

Cukup banyak pelamar yang izin tidak masuk kerja, bahkan ada yang rela dipotong gaji atau menggunakan izin sakit agar tidak dipotong gajinya demi mengikuti pelatihan dengan harapan memperoleh penghasilan tambahan sebagai data entry.

Apa yang dilakukan perusahaan tersebut sangat tidak beretika dan menjurus kepada penipuan. Waspada terhadap iklan lowongan kerja dari perusahaan tersebut, agar tidak semakin banyak pencari kerja yang tertipu serta rugi waktu, tenaga, dan biaya seperti yang saya dan banyak pelamar lain alami.

Sari
Margahayu, Bekasi

Senin, Desember 10, 2007

Tinular.Com ?

Hyaaaaa.hahahaha.. jadi.. jadi.. jadi.. akhirnyaaaa.. ^_^! begitulah teriakan si Admin dari kamarnya setelah selesai mengkonfigurasi,
upload sekaligus masang smilies (yg emang luchu2 bin konyol), bikin rules-lah, sekaligus set skin yg menurut gw sih rada2 serem :-D abisnya item sih...

Yup, hari itu 28 Nopember 2007 si Admin secara resmi mengumumkan Tinular.com resmi berdiri. Begini katanya, "Shi.. Shi.. gw udah selesai
ngeset tinular loh, coba liat deh !". Asem juga dikira gw Sisy kalee, cewe cantik yg kita temuin di Amplaz kemaren sore itu.

"oh... ya....." balas gw datar. Admin gw itupun kembali kekamarnya entah nerusin kerjaan ato apalah, tapi bagi gw sih biasa2 aja tu
Tinular.com settingannya dia. "Napa item ?" gw tanya soal skinnya ke dia. "Ehm... item ya ? biar fokus ke content aja ! coba aja lo tulis artikel
di forum iklan tu, pasti content lo bakal kliatan langsung mencolok pembaca, artinya iklan2 yang terpasang and ditulis member bakal lebih efektif kebaca & menarik perhatian pengunjung".

Iya sih, kalo gw perhatiin mang tepat kasih mayoritas warna item dengan tulisan oranye gitu. Lebih fresh, tangguh, elegan gitu kesannya. Ah
dasar si Admin ni mang maniak marketing plus lulusan Desain Komunikasi Visual pula, pinter juga alasannya ;-)

Sementara gw sendiri kebagian nge-Blog, promosi, and bantu-bantu (asal ga ngebantuin cuci baju si Admin aja hehe..). Seperti yg gw lakuin saat ini,
nyoba2 nge-Blog. "Lagi nulis paan lo ? awas aja lo nulis yg jelek2 tentang gw.... Gyahahahaha", Admin gw tiba2 aja nyelonong. "Ah nggaaaa, lg nyetting2 aja",
ngeless abiss deh hahahaha.... lagipula tawa Admin yg trakhir tu loh.. syeremm, lo bayangin aja tawanya tokoh2 antagonis kartun/anime yg lagi ketawa ngakak :-D

ya segitu dulu deh tulisan gw ni, sekalian ngetes :-P semoga aja si Admin ntar kalo baca postingan pertama ni kaga ngamuk ke gw :-)